Siapa
yang tak mengenal bawang merah? Bahan makanan yang satu ini boleh jadi merupakan salah satu bumbu yang paling penting di dapur. Tak ada bawang merah, rasa masakan tak akan spesial dan
menggugah selera. Memang bawang yang satu ini telah dianggap sebagai
bumbu wajib semua jenis masakan. Bawang merah atau yang dikenal dengan
nama latin Allium cepa L
ini tumbuh subur di penjuru wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Karena itu, tidak sulit mendapatkannya. Pernahkah Anda coba untuk mengetahui seluk beluk bawang merah? Jika belum pernah, berikut kami sajikan klasifikasi bawang merah yang dijadikan rujukan penelitian ilmiah.
Dari uraian klasifikasi bawang merah tersebut di atas, kita juga bisa menyimpulkan bahwa ia memiliki bunga yang digolongkan bunga majemuk. Bentuknya bertandan dengan tangkai. Ia berupa 50 sampai 200 kuntum bunga. Di bagian ujung tangkai tersebut cenderung mengecil dan pada bagian tengah sedikit mengembung. Bawang merah juga merupakan tanaman yang menghasilkan bebijian. Hal ini berarti ia bisa diperbanyak dengan cara generatif. Hanya saja, faktanya para petani lebih suka metode vegetatif karena jauh lebih efisien karena proses yang lebih singkat. Sebagai bumbu, bawang merah sebenarnya tak hanya berfungsi sebagai penguat rasa. Berdasarkan penelitian para ahli gizi, bawang merah mengandung sejumlah senyawa yang baik jika dikonsumsi oleh manusia. Di dalamnya terdapat vitamin C, serat alami, asam folat, kalium dan banyak lagi lainnya. Senyawa inilah yang kemudian menjadikan bawang merah ampuh melawan sejumlah penyakit. Salah satu yang paling populer adalah kemampuannya melawan kanker. Jika Anda terbiasa mengkonsumsi sate, keberadaan bawang merah mentah bukan hanya sekedar penambah rasa tetapi juga penangkal kanker yang bisa ditimbulkan karbon pada bekas pembakaran sate.
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan dengan pembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan bebijian)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan dengan bunga)
- Kelas: Liliopsida (berkeping satu atau monokotil)
- Sub Kelas: Liliidae
- Ordo: Liliales
- Famili: Liliaceae (suku bawang-bawangan)
- Genus: Allium
- Spesies: Allium Cepa Var.Aaggregatum L.
Dari uraian klasifikasi bawang merah tersebut di atas, kita juga bisa menyimpulkan bahwa ia memiliki bunga yang digolongkan bunga majemuk. Bentuknya bertandan dengan tangkai. Ia berupa 50 sampai 200 kuntum bunga. Di bagian ujung tangkai tersebut cenderung mengecil dan pada bagian tengah sedikit mengembung. Bawang merah juga merupakan tanaman yang menghasilkan bebijian. Hal ini berarti ia bisa diperbanyak dengan cara generatif. Hanya saja, faktanya para petani lebih suka metode vegetatif karena jauh lebih efisien karena proses yang lebih singkat. Sebagai bumbu, bawang merah sebenarnya tak hanya berfungsi sebagai penguat rasa. Berdasarkan penelitian para ahli gizi, bawang merah mengandung sejumlah senyawa yang baik jika dikonsumsi oleh manusia. Di dalamnya terdapat vitamin C, serat alami, asam folat, kalium dan banyak lagi lainnya. Senyawa inilah yang kemudian menjadikan bawang merah ampuh melawan sejumlah penyakit. Salah satu yang paling populer adalah kemampuannya melawan kanker. Jika Anda terbiasa mengkonsumsi sate, keberadaan bawang merah mentah bukan hanya sekedar penambah rasa tetapi juga penangkal kanker yang bisa ditimbulkan karbon pada bekas pembakaran sate.