Mari Belajar Budidaya Kunyit

Kunyit merupakan herba obat yang juga populer digunakan sebagai bumbu dapur. Oleh karena penggunaannya yang marak, harga kunyit di pasaran selalu saja stabil. Mencermati kecenderungan tersebut, melirik usaha budidaya kunyit bukanlah hal yang keliru. Pada dasarnya pedoman dan juga teknik budidaya kunyit ini cukup sederhana. Dalam skala rumahan, dengan menyebar kunyit begitu saja di pekarangan, dalam beberapa saat ia akan tumbuh sebagai tanaman sehat penghias halaman. Nah, bagaimana dengan sistem budidaya kunyit dalam lingkup atau metode yang lebih koprehensif? Tentu banyak hal yang harus diperhatikan. Berikut kami rangkum informasinya untuk Anda.

Teknik Budidaya Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan tumbuhan yang bisa berkembang secara maksimal di wilayah dengan kondisi tanah latosol, regosol dan juga alluvial. Sementara itu ketinggian tempat tanam idealnya antara 240 sampai 1200 meter dari permukaan laut atau dpl. Adapun curah hujan yang tepat dalam budidaya kunyit adalah 2000 sampai 4000 mililiter per tahunnya. Tanaman kunyit sebaiknya ditanam di bawah tegakan tanaman lainnya misalnya saja pohon jati muda, sengon dan lain-lain. Untuk perbanyakan sendiri, yang digunakan adalah rimpang kunyit itu sendiri. Sebelum ditanam, ia harus diperlakukan sedemikian rupa untuk memaksimalkan pertumbuhan tunasnya. Caranya cukup mudah yakni dengan menggunakan rimpang induk yang dibelah menjadi 4 bagian dengan berat 5 sampai 20 gram per potongnya. Sebelum ditanam, rimpang tersebut disimpan hingga tunasnya muncul dengan kisaran 0,5 sampai 1 cm.

Setelah bibit kunyit siap, pastikan tanah sebagai medium tanamnya juga telah siap. Tanah tersebut haruslah diolah agar gembur dan idealnya sistem drainasenya baik agar terhindar dari kondisi air tergenang. Sistem budidaya kunyit bisa menggunakan pola tanam tumpang sari dengan menyisip tanaman lain seperti kacang tanah, cabe, tomat dan lain-lain. Setelah kunyit ditanam, lakukanlah serangkaian proses pemeliharaan yang mencakup pemupukan, penyiangan, dan juga pembumbunan. Penyiangan dilakukan agar tanaman kunyit tidak tersaingi dari gulma. Sementara pembumbunan dilakukan untuk memperbaharui drainase.

Hal lain yang penting dalam sistem budidaya kunyit adalah pengendalian organisme yang bisa mengganggu tanaman. Biasanya kondisi yang dialami petani adalah membusuknya rimpang yang disebabkan oleh Ralstonia Solanacearum. Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Anda menggunakan benih yang sehat dan tanah yang kering tidak basah. Hal selanjutnya yang masuk ke dalam sistem budidaya adalah proses pemanenan. Usia panen kunyit sendiri berkisar di umur 10 sampai 12 bulan. Tanda-tandanya adalah daun yang luruh dan mengering. Dalam kondisi tertentu, kunyit juga bisa dipanen di usia 20 sampai 24 bulan.